Sabtu, 22 Oktober 2011

Izinkan aku membaca airmata mu

 “yang sabar ya ukh...”kata seorang ikhwan tiba-tiba saja menghampiriku yang masih terduduk di dekat makam jasad kakakku yang baru saja dikebumikan.Aku hanya menoleh sambil tersenyum kecil tak berkata apapun.

kata-kata itu yang setiap hari di ucapkan orang-orang padaku.aku mengiyakan tiap kali kata-kata itu dilontarkan padaku karena memang secara sadar aku harus banyak bersabar. Namun dibalik ucapan iya ku,ada tanda Tanya besar di dalam hati.”Apakah aku telah bersabar ya Allah,,?? Sedangkan hatiku sakit saat Engkau mengambil orang-orang yang kukasihi?Semudah itukah sabar diucapkan sedang yang kujalani tak semudah membalikkan telapak tangan?”

Dulu saat aku masih kecil, ibu selalu bilang sabar itu indah, sabarlah andai kita ditimpa musibah anakku, karena kemenangan itu sesungguhnya akan datang bersama kesabaran. Jalan keluar datang bersama kesulitan. Dan, dalam setiap kesulitan itu ada kemudahan.Ku ingat jelas kata-kata yang dahulu tak begitu kuhiraukan dan kumengerti.

Airmata,, tak pernah habisnya membasahi wajah.. hanya itu yang ku lakukan tiap kali mengingati ibu dan kakak-kakakku yang telah tiada. Melalui doa-doa disepanjang hariku, kutitipkan salam rinduku untuk mereka.ntah apa yang kulakukan ini meratapi atau hanya sekedar merindukannya aku sendiri pun tak mengerti.

Suatu hari salah seorang temanku mendatangiku

“Assalamu’alaikum.. maaf  bi Lifa nya ada??”tanyanya pada bibiku yang sejak tadi duduk di teras rumah.

“wa’alaikumsalam.. ada nak tuh sendirian di belakang”jawab bibiku.

Aku yang sejak tadi juga mendengar kedatangan Vira sahabatku,masih saja terdiam tak memperdulikannya.Vira menghampiriku yang tengah duduk termenung di kursi bawah pohon dekat rumah.ntah apa yang kucari disana selain hanya duduk dengan pandangan kosong fikiran melayang tak tahu kemana.

“Hay fa.. gimana kabarmu?”tanyanya sambil menyalamiku.

“Baik..”jawabku datar

“pucat sekali kamu fa,, kamu sakit? Atau kamu sedang banyak fikiran?”tanya Vira mengkhawatirkanku.

Bagaimana tidak,wajah pucat,mata sembab,melamun seperti orang linglung.dengan airmata yang tak hentinya menetes.

“Aku baik-baik saja.. aku lagi pengen sendiri..”jawabku pelan sambil menyapu airmata yang masih saja melintasi pipi..

“Fa.. kamu yang sabar ya.. aku turut prihatin dengan keadaanmu saat ini, Allah tidak akan menguji seorang hamba diluar batas kesanggupannya fa.. kamu tak sendiri,, masih ada bibi,pamanmu dan aku yang menyayangimu,. Jangan putus asa.dah ah jangan cengeng2 makin jelek tau..”katanya menghiburku.

Belum sempat aku melontarkan kata-kata,

“oya fa.. aku kesini mo ngasih ini titipan dari kak Rino untukmu.”tambahnya sambil menyerahkan sebuah kertas surat.

“Rino???”jawabku bertanya-tanya.Siapa Rino.? Yang ku ingat aku tak punya teman bernama Rino.

“ya. Dia itu sepupuku dari Surabaya.dan untuk beberapa hari dia tinggal disini.Dan beberapa waktu lalu dia juga hadir saat pemakaman kakakmu.Dia mengenalmu karena aku sering cerita tentang kamu sama dia .. nggak apa-apa kan?hehe”ujarnya berharap aku tak menyalahkannya.

“jadi yang kemarin itu??hah ya sudahlah..”kataku dalam hati dan tak kutanggapi terlalu serius.

Ku buka kertas itu dan kubaca

Dear ukhty..

Assalamu’alaikum ukhty..
Semoga saat kau membaca sepucuk surat ini kau dalam keadaan baik dan tersenyum
Mungkin kau terheran mengapa aku menuliskan surat ini untukmu
Ukhty.. kau tak mengenaliku,, tapi aku mengenalmu dari kejauhan..
Aku tahu betul akan duka yang mendalam dihatimu
Aku mengenalimu hanya melalui sebuah cerita,,
Namun rasanya aku sangat mengerti betapa hatimu teramat sakit
Airmatamu yang menjelaskan itu.

Ukhty.. andai aku berada dekat denganmu
Maka aku akan menghapus aimatamu
Andai Allah izinkan aku mendampingimu
Menjadi teman hidupmu
Maka aku akan senantiasa menjaga airmatamu
Agar ia nya tak terjatuhkan sia-sia

Ukhty..
Maafkan aku jika aku terlalu lancang
Maafkan aku jika caraku adalah tak baik bagimu

Aku mengenalmu dari jauh
Tanpa sepengetahuanmu
Tapi aku yakin dengan hatiku
Aku akan membahagiakanmu jika kelak Allah takdirkan engkau untukku

aku mendengar seorang penyair dengan puisinya yang ku tuliskan kembali untukmu ukhty..

Di sudut mata kekasih terbit sebutir bahasa
Lebih jelas dari seribu lidah
Lebih jujur dari seribu kata
Di lembah pipi kekasih
Butiran menggelincir berhujat sejuta rasa
Berbicara sejuta makna
Izinkanlah aku selama-lamanya membaca air matamu
Agar dapat mengerti semua perasaan kamu..

Tersenyumlah untuk kebahagiaan yang akan menjemputmu ukhty...

Wassalam
                                                                       
                                                            Rino.

Aku terdiam.
Banyak pertanyaan di dalam hati sana yang tak bisa ku ungkap dengan kata
Ntah apa yang kurasa,
Sedih,bahagia,terharu,semua bercampur menjadi satu.

“Ya Allah hatiku terlalu lemah,tanpa Engkau mungkinkah aku sekuat ini?
Ya Allah inikah kemudahan yang Kau janjikan itu?
Benarkah dia jawaban atas semua doa-doaku?
Jika dialah obat dari segala lukaku,,
Jadikan aku hambaMu yang senantiasa bersyukur akan karuniaMu
Hamba yang selalu bersabar akan kehendakMu
Dan selalu yakin akan keagungan dan kebesaranMu
Aamiin.. “Harapku dalam hati.


--------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Hikmah itu selalu ada dibalik setiap musibah.,,namun terkadang kita tidak menyadari akan kehadirannya. Karena kebanyakan manusia hanya terpaku pada musibah yang ada. bersyukur dan bersabar adalah kunci kehidupan,dan jawaban yang tepat untuk mengahadapi suatu cobaan.La Tahzan Innallaha ma’ana


Bookmark and Share



Artikel Terkai :)

0 komentar:

Posting Komentar

 
Lailiya's Blog | Template Sweet Uniqx Transparent © 2011 Free Template Utta. Designer by Utta' Melanickz. Look Template Uniqx Opacity Transparent and Uniqx Transparent